Akhir akhir ini baru sadar ada kata yang lebih menyebalkan dari kata semangat :( Kalau kata semangat memang beberapa tahun terakhir ini terasa sangat hambar dan terkesan sampah karena suatu acara di SMA dimana acara tersebut kayak membuat doktrin dikit-dikit dikasih kata semangat. Lebih nyemangatin sebenarnya dengan kalimat " Sini apa yang bisa kubantu" dari pada Ulfah Semangat ya, ya kali semengaruh apa sih kata semangat buat motivasi sama ngaruh ke mood orang. Sekalipun yang semangatin selevel Afgan, Teza Sumendra kalo benar benar susah dan malesi tetap enggak semangat sih. Apalagi diperparah dengan tipe INTJ dan moody kayak aku yang benar- benar motivasi itu ada dari diri sendiri. Namun kepribadian ini terbentuk karena "perjalanan"ku sih. Tak dipungkiri banyak yang diluar sana yang masih bisa banget buat dimotivasi dan disemangatin dengan sekedar kata Semangat apalagi dari orang terkasih tersayang. Oke, jangan baper please, bukan tempat yang tepat buat baper.
Tapi semangat itu lebih mending daripada kata jangan sok kuat. Entah kenapa tanpa doktrin apapun itu, aku beneran kurang suka dengan kata- kata itu. Apa akan terus- terusan menjadi lemah. Apa bukannya sudah seharusnya membiasakan diri belajar menjadi orang yang kuat dengan diawali menjadi sok kuat terlebih dahulu. Namun memang harus tau juga kapasitas diri sih, kapan kita tau kita benar- benar kuat menghadapi sendiri atau harus melakukannya dengan membagi kepada orang lain. Tapi entah bagaimanapun tak ada yang salah sih kalo belajar menjadi kuat dengan diawali sok kuat. Hidup terlalu keras untuk orang lemah cuy, orang kuat saja kadang kelelahan dan butuh istirahat sejenak. Terakhir stay strong dear~
Tuesday, December 20, 2016
Titip
Hai lama tak jumpa. Akhirnya sudah liburan semester, jadi pny waktu buat update di sini deh.
Kenapa judulnya langsung titip sih? Yap, malem ini jadi agak mikir karena nerima pesan teman buat titip. Hanya saja yang dimaksud teman saya ini, titip manusia e. Bukan pesan serius sih, hanya saja menggelitik di pikiran saya. Mengggelitik karena bukankah titip itu pada akhirnya diambil lagi ya? Bukankah akhirnya kembali ke empunya? dan apakah manusia berhak titip manusia lainnya ditengah teriakan kemerdekaan hak tiap umat ini? Tergantung. Ya, jawaban yang tepat hanyalah tergantung.
Kenapa judulnya langsung titip sih? Yap, malem ini jadi agak mikir karena nerima pesan teman buat titip. Hanya saja yang dimaksud teman saya ini, titip manusia e. Bukan pesan serius sih, hanya saja menggelitik di pikiran saya. Mengggelitik karena bukankah titip itu pada akhirnya diambil lagi ya? Bukankah akhirnya kembali ke empunya? dan apakah manusia berhak titip manusia lainnya ditengah teriakan kemerdekaan hak tiap umat ini? Tergantung. Ya, jawaban yang tepat hanyalah tergantung.
Subscribe to:
Posts (Atom)