Pages

Saturday, June 25, 2011

IFA dan RAPORT

Yeah!!!!!!!!!!! Libur telah tiba.... Setelah satu semester menantikannya. Bagiku jika raport telah diterima dan LIBURANpun DIMULAI + rasa senanglah yang datang menghampiri. Namun itu jauh berbeda dengan teman akrabku, IFA. Ketika ia melihat dan menerima raport yang ada hanya rasa kecewa dan ketidakadilan terhadap dirinya. Dia selalu merasa perjuangannya tak pernah dihargai. Sudah dua tahun dia menempuh pembelajaran di sebuah SMP RSBI terfavorit di daerahnya. Dua kali juga nilai rapornya tak pernah benar.

Waktu kelas 7 semester 1 nilai PKN-nya dirapor hanya 80. Waktu itu yang mengambil rapornya ayahnya. Ayahnya curiga apakah Ifa anaknya nakal, melanggar peraturan dan keperibadian jelek karena nilai PKN-nya hanyalah 80. So, ayahnya menanyakan kepada wali kelas Ifa dan minta tolong dicek ulang. Tiga hari setelah penerimaan raport, ayahnya kembali mendatangi sekolahnya dan menanyakan kepada guru di bagian kurikulum. Sama guru di bagian kurikulum ditelponkan wali kelasnya dan masih dalam proses. Setelah itu sama ayahnya diikhlaskan.

Ifa juga mengungkapkan bahwa guru PKN-nya saat pelajaran PKN setelah ayahnya protes menyindirnya dengan sangat pedas dan tidak mencerminkan bahwa gurunya itu seorang guru PKN. Gurunya menyindir bahwa kalau mau protes jangan lewat kurikulum melainkan wali kelas dan gurunya langsung. Dia kemudian berpikiran bahwa gurunya aja gak mau terkenal kurang profesional kinerjanya dimata para guru-guru kurikulum yang terkenal profesional.

Setelah kejadian itu dia hanya tawakkal dan mengikhlaskannya. Ifa memang mempunyai prinsip bahwa semua akan ada balasannya dari Tuhan. Namun suatu hari dengan tiba- tiba wali kelasnya memanggilnya dan memberitahukan bahwa nilai PKN-nya sebenarnya 90, kesalahan itu terjadi karena guru PKN-nya tak teliti. Wali kelasnya juga mengungkapkan akan mengganti nilai itu menjadi 90. Namun kenyataannya sampai sekarang raportnya tetap tak berubah dan tak ada tindaklanjut mengenai itu.

Kelas 8 semester 2 ia juga dibuat kecewa lagi. Dia merupakan salah satu peserta OSN SMP tingkat propinsi namun pada bidang study yang dia ikuti OSN malah nilainya cuman 82 (kalau gak salah yg jelas kalau gak 80 ya 81 kalau tidak semua ya 82). Aku pernah dengar dari seorang guru sains di sebuah SMP RSBI bahwa jika seorang siswa itu mengikuti lomba pada suatu bidang tertentu seharusnya nilainya 90 alias tertinggi walaupun anak pernah gak ikut ulangan pada bidag yang ia ikuti lomba. Namun hal ini tidak dirasakan oleh Ifa, sekolahnya sepertinya tak menghargai perjuangannya.
------SEMOGA SEMUA SEGERA TERBALAS------

Masa Kecilku

Melihat anak- anak kecil didepan rumah yang lagi kejar-kejaran, mengingatkanku saat waktu kecilku.Masa kecilku yang begitu tomboy dan imajinasiku yang sangat konyol. Bagaimana gak aku disebut anak tomboy ??? Mulai dari pakaian, jarang sekali bahkan tidak pernah aku memakai yang namanya rok dan seringnya gambar di bajuku kebanyakan tokoh anak cowok . Mungkin karena kakakku cowok sehingga pakaiannya menurun ke aku ya pakaian cowok seperti rompi + celana TNI, kaos bergambar Baja Hitam dan sebagainya. Mungkin juga karena ibukku malas mencuci rok sebab jika aku memakai rok tak mungkin dielakkan lagi rok itu pasti kotor terkena lumpur, pasir. Mungkin juga karena sekeliling rumah yang umurnya sama dengan aku anak cowok. Sering aku ngamuk gara- gara pingin pakaian tetangga yang terbilang pakaian cowok sehinggga koleksi bajuku kebanyakan pakaian cowok. Namun aku juga bingung sendiri kenapa aku malah merasa enjoy dan suka dengan pakaian anak- anak cowok.

Mainan, aku juga boleh dikatakan tak mau kalah dengan anak laki- laki. Umumnya anak perempuan bermain dengan barbei, masak-masakan, boneka dan semua hal yang keperempuan- keperempuan gituh. Namun itu berlawanan dengan mainan waktu kecilku, aku lebih suka bermain pistol-pistolan, robot dan mobil- mobilan. Pernah sekali aku merengak dibelikan pistol- pistolan seperti punya tetangga yang jika digunakan menembak maka keluar nanti bunyi yang aneh- aneh (menurutku sekarang ) seperti suara ambulans, tembakan yang jarak tempuhnya jauh dan lama. Boneka??? mainan yang sangat disukai anak- anak , namun aku tidak, malah ketakutan bila didekatkan atau melihat boneka dan jika tidak segera dijauhkan aku bisa menangis. Mainan yang sangat membuat aku enjoy pada waktu kecil adalah ayunan yang dibuat sendiri oleh ibuku yang berbahan bambu, kayu dan karet bekas ban motor. Ayunan membuat daya tarik tersendiri temen-temenku bermain ke rumahku maklumlah ayunan itu dipasang di depan rumah. Selain ayunan, bermain pasir juga kegemaranku. Pasir itu sisa bahan untuk membangun rumah (pasir yang hitam itu), jika sudah bermain pasir, maka semua bajuku kotor dan pasir- pasir itu sampai kemana- mana.

Satu hal yang amat aneh adalah jika aku memiliki mainan itu kebanyakan tidak akan bertahan lama. Keingin tahuanku terhadap isi dan bagian mainan sangat besar dan jika dipikir- pikir itu sangat konyol. Aku sering sekali memutar sekrup untuk mebuka mainanku. Jika sudah terbuka maka akan aku lepasi satu- persatu penyusun mainan itu. Akhir- akhirnya aku bingung sendiri memperbaiki mainan itu dan lebih sering aku tinggalkan untuk bermain pasir diluar dan mainan itu dibiarkan terlepas- lepas. Jika bapak atau kakakku pulang mungkin akan dipasang lagi seperti semula namun jika gagal, mainan itu dibiarkan dan hanya dimasukkan tempat mainan dan tak akan termainkan lagi.

Saat bermain imajinasiku juga konyol abis. Apalagi saat cuman bermain sendiri. Aku sering membuat tokoh dan teman khayalan yang namanya gak pernah ganti dan cuman itu- itu terus sampai ibuk dan kakakku hafal. Tokoh itu aku buat dengan nama yang sangat konyol dan gak jelas gituh. Namun aku sekarang sudah lupa dengan nama tokoh dan teman khayalanku itu dan yang masih ingat adalah kakak dan ibukku.

Wednesday, June 22, 2011

Cara Pembuatan SABUN TRANSPARAN/ MANDI

Sebelum dimulai pembuatannya, siapkan dulu alatnya yang meliputi :
• Pemanas ( spiritus yang udah dalam tempatnya, seperti biasanya kalo di laboratorium)
• Pengaduk
• Beaker glass
• Silinder ukur
• Timbangan
• Kaki tiga dan kasa asbes
• Cetakan sabun
• Kemasan (kantong plastik)
• Termometer
Siapkan juga bahannya yang meliputi :
• Minyak kelapa 50 ml
• Natrium hidroksida 25 ml
• Asam stearat 25 g
• Etanol 40 ml
• Gliserin 40 ml
• Gula pasir 4 g
• Coco- DEA 25 ml
• Pewarna
• Pewangi

Nah, cara pembuatannya adalah
1. Panaskan 50ml minyak kelapansampai suhu 60°C
2. Masukkan NAOH sebanyak 25 ml
3. Panaskan dengan suhu 70°C sambil diaduk
4. Aduk terus sampai proses saponifikasi sempurna (terbentuk larutan yang kental)
5. Tambahkan 25g asam stearat yang sudah dilelehkan pada suhu 60°C
6. Tambahkan 40ml etanol, 40ml gliserin, 25ml coco- DEA dan 4g gula pasir sambil terus diaduk
7. Pemanasan dan pengadukan terus dilakukan sampai seluruh campuran menjadi homogen
8. Penamahan pewarna dan pewangi dilakukan pada suhu 40°C
9. Tuangkan campuran ke dalam cetakan dan diamkan selama 24 jam hingga sabun mengeras
10. Keluarkan sabun yang sudah mengeras dari cetakan
11. Sabunpun siap digunakan

::::::::::::SELAMAT MENCOBA::::::::::::